Kamis, 29 Desember 2011

DOKTRIN MANUSIA DAN DOSA

“ DOKTRIN MANUSIA DAN DOSA “
Oleh :       Pdt.  Robby Elisa , MA.
Antropology “ adalah Ilmu tentang manusia.
1.     Antropology Scientific, yaitu ilmu tentang hubungan manusia dengan sesama manusia. Sperti : Suku, Bahasa, tanggung jawabnya, dll.
2.     Antropology Theological ( Ilmu tentang hubungan manusia dengan Allah-nya. Seperti : Dosa, kebutuhan Juruselamat, penginjilan, Uniknya manusia di mata Sang Pencipta-nya, dll.
Hal-hal yang akan dibahas dalam hal ini, antara lain :
I.                   UNIKNYA MANUSIA MENURUT ALKITAB.
II.                 APA TUJUAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA.
III.              AKIBAT DOSA – HANCURLAH PENGHARAPAN MANUSIA.
IV.              KARYA PENEBUSAN YESUS KRISTUS.
I.           UNIKNYA MANUSIA.

A.SIAPA MANUSIA ITU ?
1.     Pribadi yang di ciptakan Allah ( Kejadian 1 : 26 – 27, 2 : 7, 21 – 23 )
Diciptakan “, adalah “ Bara “ ( ibr ) artinya, “ Dari tidak ada menjadi ada “
2.     Pribadi yang ajaib ( Mazmur 139 : 14, 15 )
3.     Pribadi yang berpengetahuan ( Amsal 2 : 6 )
4.     Pribadi yang lebih berharga dari binatang ( Matius 6 : 26, 10 : 31, 12 : 12 )

B. PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAINNYA..
1.  Penciptaan mahluk lainnya :
YATZAR “ atau “ SHAHA “ ( ynn ), yang berarti “ Diciptakan dari yang sudah ada “ . Kejadian 1 : 3, 6, 9, 11, 12, 29 – “ Efek dari perkataan ( firman ) Allah “ .
2.  Penciptaan manusia.
“ Marilah kita ... “ ( Kejadian 1 : 26 – 28 ), Diciptakan , atau “ Bara “ ( ibr ), Create ( Inggris ), Creatio ex nihilo ( ynn ) yang berarti “ Dari yang tidak ada menjadi ada “.
a.  Manusia mempunyai roh.
b.  Manusia disebut sebagai anak Allah.
3.  Manusia diciptakan sebagai penguasa.
Manusia diciptakan se – “ Gambar dan Rupa Allah
a.     Gambar.
Gambar , “ Konkrit “, - “ Image “ ( Inggris ) – “ Tselem “ ( ibr )
Ø Moral.
Ø Rasio.
b.     Rupa.
Rupa, “ Abstrak “ – “ Likeness “ ( Inggris ).
Ø Kesucian.
Ø Kebenaran.
---  Maksud dan tujuan “ se-Gambar dan Rupa Allah “, adalah :
a.     Manusia adalah mahluk berpribadi.
b.     Manusia dapat menentukan pilihannya.
c.      Manusia adalah mahluk yang berasio dan intelek.
d.     Manuisa adalah mahluk yang bermoral.
e.     Manusia adalah mahluk yang bersifat kekal.
f.       Manusia adalah mahluk yang berkuasa.
4.  Kesatuan manusia
Menurut PL  :
a.     Di ciptakan se-Gambar dan Rupa Allah ( Kejadian 1 : 27, 28 )
b.     Semua manusia telah berdosa ( Kejadian 3 : 1 – 19 )
c.      Kesatuan kasih ( Kejadian 4 : 9, 10, Bnd : Imamat 19 : 18, Mazmur 133 : 1 )
d.     Satu Allah Bapa ( Maleakhi 2 : 10, 15 )
Menurut PB  :
a.     Kesatuan kasih ( Matius 22 : 37 – 41 )
b.     Satu Bapa ( Efesus 4 : 3 – 6 )
c.      Semua manusia telah berdosa ( Roma 3 : 23 )

C. UNSUR POKOK DALAM DIRI MANUSIA.
Unsur pokok dalam diri manusia :
1.     Jasmani  =  Tubuh.
2.     Rohani  =  Roh dan Jiwa.
“ Pembagian doktrin akan unsur dalam diri manusia ( Kejadian 2 : 7 ) “, antara lain  :
1.     MONOCHOTOMY.
Satu unsur : Tubuh, Jiwa dan Roh ; menjadi satu bagian.
2.     DICHOTOMY.
Dua unsur : Tubuh + Jiwa, Roh ; menjadi 2 bagian.
3.  TRICHOTOMY.
Tiga unsur : Tubuh + Jiwa + Roh ( I Tesalonika 5 : 23 , Ibrani 4 : 12 )

D. BAGIAN MANUSIA YANG BERSIFAT MORAL
Terdiri dari  :
1.  Kehendak ( Will )
Sikap menentukan atau mengambil keputusan dalam menghadapi persoalan “
2.  Kepekaan ( Sensibilitas )
Sikap mempertimbangkan untuk mengerjakan beberapa hal.
3.  Pengetahuan ( Intelek )
Kemampuan untuk membedakan benar dan salah.
4.  Hati Nurani.
Meliputi : Kehendak, kepekaan, dan intelek untuk melakukan tindakan moral ( PL  :  Hati , Bnd : I Samuel 24 : 6, PB : Hati nuraniv( 30 x ), Bnd : KPR 23 : 1 )

E. HATI NURANI.
Hati  :  Conscientia ( latin ), Suneidisis ( Ynn ), artinya “ Mengetahui atau pengetahuan bersama-sama “.
1.     Fungsi hati nurani  :
v Kejadian 3 : 7.
v Roma 2 : 14, 15.
v I Timotius 4 : 2. ( Bnd, Mazmur 51 : 7 )
2.     Hati nurani yang berhubungan dengan manusia ( Ibrani 13 : 18 )
3.     Hati nurani yang berhubungan dengan Roh Kudus ( I Petrus 3 : 16 )
n  “ CARA ALLAH MENYUCIKAN HATI NURANI “  :
a.     Darah Kristus ( Ibrani 9 : 14, 10 : 22 )
b.     Roh Kudus ( Yohanes 16 : 8 )
    Hati orang Kristen   --   Non – kristen
1.     Sudah disucikan                             1.  Najis.
2.     Ada Roh Kudus                                2.  Tak ada Roh Kudus.
3.     Peka terhadap dosa.                        3.  Tidak peka akan dosa.
4.     Memiliki hidup suci.                      4.  Tidak mampu hidup suci.
5.     Melakukan moral lebih baik        5.  Tidak dapat.

F.  KEHENDAK DALAM DIRI MANUSIA.
“ Tindakan atau proses dari kemampuan khususnya mengenai  : keinginan, hasrat, kecendrungan, kerinduan, nafsu, dan gairah “ .
n   FUNGSI  “ KEHENDAK “  :
a.     Untuk melakukan yang baik sesuai dengan pengaruh motif yang baik dan untuk melakukan yang jahat sesuai dengan motif yang jahat.
b.     Untuk memilih dan menentukan sendiri tindakan yang baik maupun yang jahat dalam pelaksanaannya.

G. KEJATUHAN MANUSIA.
1.     Karena iblis ( Kejadian 3 : 1 – 6, Roma 16 : 20 )
2.     Tidak taat kepada Allah ( Roma 5 : 9, 12 )
n  Akibatnya  :
a.     Adanya penderitaan hidup manusia di dunia ( Kejadian 3 : 16 – 18, Roma 2 : 15 )
b.     Kebokbrokan total dari sifat manusia ( Kejadian 6 : 5, Roma 1 : 25 – 31 )
v Tidak ada kebenaran.
v Tidak ada kesucian.
v Tidak ada pengetahuan akan Allah.
c.      Kematian rohani dan fisik ( Kejadian 3 : 23, 24, Mazmur 66 : 18, Yesaya 59 : 1 – 4 )

H.KARYA PENEBUSAN KRISTUS.
Dalam PL  :
1.     Kejadian 3 : 15 – Protoenvangelium --.
2.     Abraham ( Kejadian 12 : 3, 7 )
3.     Musa ( Ulangan 18 : 15 – 18 )
4.     Daud ( II Samuel 7 : 13, Mazmur 89 : 3 – 5 )
Dalam PB  :
a.     Pernyatan malaikat ( Lukas 1 : 26 – 28, Matius 1 : 18 – 25 )
b.     Yohanes Pembaptis ( Matius 3 : 11 )
c.      Imam Kayafas ( Yohanes 11 : 49 – 52, 18 : 14 )
d.     Yesus ( Yohanes 5 : 30, 6 : 38 – 40 )
n   CARA PELAKSAANNYA  :
a.     Dalam PL ( Kejadian 3 : 15, Imamat fsl 3 – fsl 7 )
v Korban darah.
v Anugerah.
v Iman dan ketaatan.
b.     Dalam PB ( Lukas 19 : 10, Yohanes 12 : 47, Roma 3 : 25 )
n  Melalui kematian Yesus Kristus di atas kayu salib.
n  Oleh :       Pdt.  Robby Elisa , MA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar