Jumat, 30 Desember 2011

HOMILITIKA

  HOMILITIKA 
Oleh :       Pdt.  Robby Elisa , MA.
I.           ARTI HOMILITIKA.
Homilia ( Ynn )   :   Pidato, berbicara, percakapan, komunikasi, ceramah, menyampaikan, membandingkan  “ .
Secara umum, “ Homilia “ adalah “ SENI MENGURAIKAN AYAT-AYAT FIRMAN ALLAH “.

II.         ASAL-USUL HOMILITIKA.
Dalam Alkitab  :
1.  Nyanyian atau  ucapan  Musa ( Ulangan fsl 32, fsl 33.
2.  Kami katakan “ ( Kejadian 44 : 16, 17 )
3.  Perkataan “ ( Matius 7 : 28, 29 )
4.  Mengajar “ ( Markus 1 : 22 )
5.  Berkata “ ( Yohanes 7 : 46 )

III.      PENGHALANG ATAU PENGHAMBAT KHOTBAH.
1.  Takut kepada manusia. ( I Yohanes 4 : 17, KPR 4 : 13 )
2.  Malas, seperti  :
a.  Tidak berakal budi ( Amsal 24 : 30 – 34 )
b.  Tidak mempersiapkan diri ( Amsal 20 : 4 )
c.  Tidak mau mengatasi keseganan untuk belajar ( Amsal 15 : 19 )
d. Perusak ( Amsal 18 : 9 )
3.  Keinginan pribadi.
Cara mengatasinya  :
a.  Dengarkan peringatan Yesus ( Markus 4 : 21 )
b.  Ikuti teladan Yesus ( I Yohanes 3 : 16 )
c.  Lihat tekad Tuhan Yesus menyelamatkan dunia ( Matius 27 : 42 )
d. Lihat teladan para Rasul ( Filipi 3 : 7, 8 )
4.  Kurang percaya akan karya Tuhan.
5.  Dosa yang tersembunyi.
6.  Suka berdebat.
7.  Mencari popularitas pribadi.

IV.      GARIS BESAR SUSUNAN KHOTBAH.
1.  Ada thema khotbah.
Judul khotbah harus positif.
2.  Pendahuluan khotbah atau introduksi.
a.  Ilustrasi.
b.  Maksimal 15 menit.
3.  Tubuh  ( isi ) khotbah.
Cukup 3 – 5 bagian.
4.  Penutup khotbah atau penerapan.

V.         RAHASIA MEMBUAT THEMA.
1.  Dari garis besar khotbah.
2.  Pernyataan isi khotbah.
3.  Dari ayat yang akan dikhotbahkan.
4.  Praktis, ringkas, cukup pendek.
5.  Cukup sederhana.
6.  Mudah dipahami.
7.  Harus selaras dengan khotbah.
8.  Mudah dipahami si pengkhotbah.
9.  Memiliki tujuan tertentu.

VI.      SUSUNAN KHOTBAH BIOGRAPHY
1.  Masa lampau.
2.  Masa kini.
3.  Masa datang.

  NATS 
I.           ARTI NATS.
Nats  :  Pokok pembicaraan yang akan dikhotbahkan “.
1.  Ayat mas.
2.  Teks.
Tekstus ( Ynn ), Tekstur ( Ing ) :  Anyaman , pintal, susunan, bunyi,  ayat, wejangan.

II.         PROSES PENCARIAN NATS.
1.  Mohon pimpinan Roh Kudus.
2.  Titik awal khotbah,
3.  Buat cataan Nats yang akan dikhotbahkan.
4.  Harus diambil dari firman Tuhan.
5.  Praktis.
6.  Transparan dan dimengerti jemaat.
7.  Sesusai dengan kebutuhan jemaat.

III.      SEJARAH SINGKAT PENCARIAN NATS.
1.  Nehemia 9 : 3.
2.  Lukas 4 : 16 – 22.
3.  KPR 13 : 15.
4.  Martin Luther.
“ Khotbah firman Tuhan harus dari firman Tuhan “
5.  Oregenes.
6.  Yustinus Martyr.
7.  Agustinus.

IV.      FAKTOR YANG DIHINDARI DALAM MENCARI NATS.
1.  Hindari Nats yang aneh, sukar dan belum dikuasai yang tidak sesuai dengan konteks.
2.  Jangan memilih Nats yang dapat membuat jemaat menjadi ragu.
3.  Hindari penggunaan Nats dengan cara memotong-motong ayat firman Tuhan.

V.         SARAN PRAKTIS DALAM PENYAMPAIAN KHOTBAH.
1.  Bahasa khotbah sederhana dan mudah dipahami.
2.  Terang dan jelas.
3.  Gunakan kalimat praktis dan jelas.
4.  Intonasi yang seimbang.
5.  Awali khotbah dengan wajah yang ramah.
6.  Gunakan bahasa tubuh yang sesuai.
7.  Bersemangat.
8.  Pandangan mata kepada jemaat secara menyeluruh.
9.  Perhatikan reaksi jemaat saat berkhotbah.

VI.      TUJUAN KHOTBAH.
1.  Mempertemukan orang kepada Yesus Kristus.
2.  Unsur Injil.
3.  Unsur kasih.
4.  Unsur pelayanan.
5.  Unsur membangun kerohanian.
6.  Menguatkan iman jemaat.
7.  Unsur etika.
8.  Unsur dogmatika atau doktrin.

VII.    BAGAIMANA MEMULAI KHOTBAH.
1.  Mohon pimpinan Roh Kudus.
2.  Menguasai materi khotbah.
3.  Buat ringkasan.
4.  Kumpulkan data-data.
5.  Gunakan buku-buku referensi yang mendukung.

VIII. BAGAIMANA MENGAKHIRI KHOTBAH.
1.  Kesimpulan yang baik.
2.  Penerapan kata-kata yang jelas.
3.  Pertanyaan yang menantang kerohanian.
4.  Hindari gagasan atau ide materi yang baru.
                                    Oleh :       Pdt.  Robby Elisa , MA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar