Sabtu, 31 Desember 2011

KELUARGA KRISTEN

“ KELUARGA KRISTEN “
Oleh :       Pdt.  Robby Elisa , MA.
Keluarga adalah “ Suatu lembaga yang pada awalnya terbentuk di Taman Eden dan Tuhan-lah yang memprakarsainya “. Di dalam keluarga itu terjadi awal dari segala sesuatu :  Gagasan, Sikap hidup, iman, dan emosi ( Jiwa ). Apa yang terjadi di dalam keluarga akan menetukan apa yang terjadi di gereja, di sekolah, di lingkungan masyarakat, dan di dalam suatu bangsa. Keluarga yang “ stabil “ akan menjadi landasan yang teguh bagi anak-anaknya ( keturunan ) untuk menghadapi hidup ini. Sebaliknya, keluarga yang “ tidak stabil “ cenderung menyebabkan anak-anaknya ( keturunannya ) menghadapi banyak masalah di sepanjang hidupnya.
Di zaman sekarang ini, - kemajuan informasi globalisasi - , kebanyakan orang hidup seperti yang mereka inginkan dan bukan apa yang Tuhan Allah inginkan. Sikap inilah yang berpengaruh pada banyak keluarga. Pada umumnya dewasa ini banyak orang yang tidak bahagia, tidak rohani, dan tidak mampu membina keluarga yang takut akan Tuhan. Keadaan ini sangat menguasai keadaan semua manusia, sehingga dipertanyakan , “ Bagaimana dengan iman Kristen ??? “Apakah dapat menjawab keadaan seperti ini ??? “
Alkitab menceritakan bahwa keluarga yang mula-mula terbentuk juga menghadapi berbagai masalah ( baca, Kejadian 4 : 8, 9 ), dikisahkan bahwa Kain bukan hanya membunuh, tetapi juga berbohong dan tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Sajak itulah masalah dalam sebuah keluarga. Sebelum kedatangan Tuhan Yesus-pun Alkitab sudah menubuatkan bahwa keadaan masalah keluarga semakin buruk adanya ( II Timotius 3 : 1 – 3 )
Semakin sekuler , semakin tidak bertuhankan suatu masyarakat, maka semakin banyak masalah yang menimpa kehidupan masyarakat tersebut. Jika kita tidak mengikut sertakan Tuhan Yesus dalam keluarga kita, maka kita akan menanggung akibat-akibat yang tidak terelakkan seperti keluarga yang kena pukul yang sangat parah dan akhirnya binasa ( hancur )

A.  LANGLAH-LANGKAH MENUJU KELUARGA YANG SEJATI.
1.     Puas secara rohani.
2.     Membina rasa saling hormat.
3.     Menemukan dan mengembangkan bakat.
4.     Mengungkapkan dan menunjukkan kasih Kristus.
5.     Menghormati dalam batas-batas yang wajar.
6.     Mengembangkan citra diri yang sehat.
7.     Peka terhadap keadaan dunia sekitar.
8.     Menentukan sasarn pribadi atau keluarga.
9.     Bekerja bersama, dan bermain bersama.
10.            Mempunyai kebiasaan baik dan sehat.
11.            Keuangan yang cukup.
12.            Memikul tanggung jawab dalam keluarga secara bersama-sama.

B.  MENGATASI KEBENCIAN TERHADAP PASANGAN HIDUP.
Masalah-masalah perbedaan yang muncul dalam keluarga, antara lain  :
1.     Tepat waktu.
2.     Hari-hari istimewa : Ulang tahun, Natal, dll.
3.     Kerapian : Penataan, ruang, kebersihan.
4.     Penampilah pribadi yang sepantasnya : Berpakaian, berhias diri.
5.     Tata nilai dan sasaran : Pendidikan, cita-cita.
6.     Cara mendisiplin anak.

C.  12 ( dua belas ) RINTANGAN MENGAPA SESEORANG TIDAK MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA  HAMBA TUHAN ATAU KEPADA TUHAN YESUS KRISTUS.  
1.     Dia tidak tahu harus pergi dan bertanya kepada siapa.
2.     Dia bertanya dalam hatinya , “ Berapa biayanya ??? “
3.     Dia berpikir dapat menyesuaikan diri dengan masalah tersebut.
4.     Dia merasa malu bila masalahnya di ketahui oleh siapapun juga.
5.     Dia takut masalahnya tersebut akan menjadi pembicaraan orang banyak.
6.     Dia tidak percaya pada hamba Tuhan.
7.     Pasangan atau keluarga besarnya menolak untuk meminta bantuan.
8.     Dia berpikir, “ Bila rohani lagi, maka Tuhan akan menyelesaikan masalahnya “ .
9.     Dia sudah mencoba pada seorang hamba Tuhan namun tidak berhasil.
10.            Dia takut imannya menjadi rusak karena si pembimbing tersebut.
11.            Dia menganggap dirinya sudah di takdirkan untuk hidup bersama masalah tersebut.
12.            Dia berpikir, “ Lama-lama juga masalah ini akan beres dengan sendirinya “ .
                                             Oleh :       Pdt.  Robby Elisa , MA.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar